Bupati Fikri Laksanakan Titik Nol Pembangunan Jalan dan Jembatan Penghubung Antar Desa

Rejang Lebong73 Dilihat

Rejang Lebong, siberkreatif.com – Bupati Rejang Lebong, H.M. Fikri Thobari, SE, MAP melaksanakan Titik nol pembangunan jalan dan jembatan penghubung Desa Duku Ulu Curup Timur dengan Desa Seguring Kecamatan Curup Utara  Senin (2 /6/ 2025.). Turut Hadir mendampingi, Wakil Bupati, H. Hendri Praja, S.STP, M.Si,  Kejaksaan, Kepala OPD, Camat, serta Kepala Desa Duku Ulu. Hal ini mengingat kondisi jalan yang rusak parah

Bupati Fikri mengatakan, akibat kondisi jalan dan jembatan rusak, masyarakat Desa Seguring dan sekitarnya ketika mau berpergian  ke Desa Duku Ulu atau sebaliknya, terpaksa harus memutar dengan jarak yang cukup jauh

Harapan kedepanna, jika jalan dan jembatan tersebut cepat  selesai dibangun dan tidak mengalami kendala, dapat memperepat akses jalan  masyarakat,terutama transportasi pengangkutan  hasil pertanian  

.“Harapan dalam pekerjaan jalan dan jembatan tidak ada kendala, bisa selesai sesuai dengan target yang kitaharapkan. Sehingga, masyarakat bisa segera merasakan manfaatnya,” papar Bupati Fikri

Ditambahkan Bupati,  agar  kepada Kepala Desa Duku Ulu,  dapat mengkomunikasikan kepada warganya yang lahannya pas di pingir alan untuk dapat  menghibahkan sedikit lahannya supaya pembangunan jalan dapt  diperlebar.

“Tidak menutup kemungkinan, jalan ini nanti akan ramai, sehingga kendaraan roda empat mengalami kesulitanmelintas saat berpapasan. Karena itu, kita berharap jalannya nanti bisa diperlebar,” harap Bupati.

Di sisi lain,  Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Bobby Harpa Santana, S.STP,  mendeskripsikan spek jalan yang akan dibangun

“Jalan yang dibangun dengan ukuran, panang 355 meter dan lebar  3 sampai dengan  4 meter

Kemudian pembangunan jembatan beton, dengan lebar 5,4 meter dan  panjang 12 meter. Total anggaran untuk pembangunannya mencapai jalan dan jembatan tersebut sekitar  Rp 5,4 Miliar menggunakan dana hibah. Kita berharap dalam tiga atau empat bulan, pekerjaannya sudah selesai. Masyarakat sudah memanfaatkan jalanersebut tanpa kendala,” jelas Bobby.

Sementara itu, Kepala Desa Duku Ulu, Marwan,  mengatakan bahwa jalan dan jembatan  tersebut dibangun  tahun 2004 silam.  Mulai mengalami rusak parah sejak tahun 2018 dan belum tersentuh perbaikan. Kemudian semakin diperparah, jembatan penghubung jalan ambruk akibat terjadinya musibah banjir pada tahun 2022 lalu.

Akibatnya , jalan tersebut hingga saat ini  tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat. Padahal  jalan tersebut merupakan akses  warga  mengangkut hasil pertaniannya.

Menurut pengakuan Kades, ada sekitar 80 hektar lahan persawahan disekitar jalan. Belum lagi lahan persawahan di Desa tetangga, di mana para petaninya kerap menggunakan jalan tersebut untuk mengangkut hasil bumi. Selain sawah, petani kopi sering memanfaatkan jalan tersebut untuk mengakut hasil panen kopinya

Bukan hanya petani, sebelum rusak, jalan tersebut juga sering dimanfaatkan oleh para pelajar dari Desa Seguring saat  pulang – pergi  ke sekolah yang terdapat di Desa Duku Ulu. Namun, karena jalannya rusak, para pelajar tersebut terpaksa menggunakan jalan memutar. Jika biasanya waktu tempuh hanya 10 menit, tetapi karena memutar,  bisa memakan waktu  15 hingga 20 menit. (Hr)

Komentar