Rejang Lwbong, siberkreatif.com – Bupati Rejang Lebong, HM Fikri, SE, MAP bersama Wabup, Dr. Hendri, SSTP, MSi, menyantuni 2 korban gas melon meledak, Selasa siang (07/10/2025) di Desa Derati Kecamatan Kota Padang. Santunan diterima, Romli (68)
Santunan yang diserahkan Bupati dan Wabup itu untuk 2 korban, Sofyan Effendi (47) dan Rojali (51), warga Dusun II Desa Derati berupa uang tunai dari Baznas senilai Rp 1,5 juta untuk Sofyan dan Rp 750.000 untuk Rojali (51). Ditambah, bantuan dari Dinas Sosial berupa 1 dus makanan siap saji, 1 dus makanan anak, 1 dus lauk pauk, 1 kasur, 1 family kids, 1 sandang dewasa, dan selimut. Serta 1 set alat dapur, ½ kodi seng, 1 terpal dan selimut dari BPBD.
Penyerahan bantuan itu disaksikan Kadis Sosial, Dr. H. Hambali, SPd,, MPd, MH, Kepala BPBD, M Budiyanto, ST, MT, Ketua Baznas, Faisal Najarudin, S.Sos, Camat Kota Padang, Sukaesih. Serta Kabag Kesra, Herwin Wijaya Kesuma, MPd.I.
‘’Semoga bantuan yang kami berikan ini dapat membantu meringakan Pak Sofyan dan Pak Rojali yang masih menjalani perawatan di RSUD Musirawas,’’ kata bupati.
Sedangkan Romli ayah kandung Sofyan Effendi mengucapkan terimakasih atas bantuan yang diberikan bupati.
‘’Saat ini, anak saya Sofyan masih dirawat di RSUD dr Sobirin, Musi Rawas. Wajah dan kedua tangannya melepuh akibat terbakar. Sedangkan Rojali, tetangga saya mengalami luka bakar di kedua kakinya,’’ jelas Romli, ayah kandung, Sofyan Effendi dengan mata berkaca-kaca saat menerima santunan yang diserahkan bupati dan Wabup.
Dikatakan Romli, peristiwa naas itu terjadi sekitar pukul 15.15 WIB, Sabtu, 4 Oktober 2025. Ketika di rumah korban sedang ramai ibu-ibu yang masak untuk tahlilan 40 hari mertua Sofyan yang meninggal. Tiba-tiba kompor gas melon meledak. Apipun langsung berkobar.
‘’Melihat api yang berkobar, Sofyan langsung mengambil tabung gas itu dan langsung membuangnya ke luar dapur. Saat itulah, api menyambar wajah dan kedua tangan Sofyan. Serta menyambar kaki kiri dan kanan Rojali. Api sempat menyambar bagian dinding dapur yang terbuat dari pelupuh bambu,’’ terang Romli. (Hr).
Komentar