Bengkulu, siberkreatif.com – Kepala Balai Bahasa Provinsi Bengkulu, Andriana Yohan, melakukan audiensi dengan Penjabat Sekretaris Daerah (Pj. Sekda) Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, pada Rabu (6/8/2025), di ruang kerja Sekda Provinsi Bengkulu. Pertemuan ini membahas penguatan peran pemerintah daerah dalam pembinaan dan pengawasan penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik.
Dalam pertemuan tersebut, Herwan Antoni menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif yang diusung Balai Bahasa. Ia menegaskan pentingnya penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara dalam setiap aspek pemerintahan dan kehidupan bermasyarakat.
“Kami mendukung sepenuhnya. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga mendukung. Apalagi sudah ada regulasi yang menjadi pedoman, sehingga tidak ada alasan untuk melupakan penggunaan bahasa Indonesia. Dalam pemerintahan, bahasa nasional itu penting, apalagi kita semua berasal dari berbagai daerah,” ujar Herwan.
Ia juga menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi Bengkulu akan menyiapkan surat edaran yang merujuk pada pedoman penggunaan bahasa Indonesia, sebagai bentuk ajakan kepada masyarakat untuk lebih sadar berbahasa di ruang publik.
“Nanti kita akan susun surat edaran yang merujuk pada pedoman tersebut untuk mengajak masyarakat Bengkulu memahami pentingnya penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Provinsi Bengkulu, Andriana Yohan, mengusulkan pembentukan tim pengawasan bahasa yang akan dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah.
“Kami ingin membentuk tim yang diketuai oleh Pak Sekda. Tujuannya adalah membantu masyarakat Bengkulu untuk menggunakan bahasa Indonesia secara tepat, baik di ruang publik, lanskap kota, maupun dalam dokumen-dokumen resmi,” jelas Andriana.
Dalam audiensi tersebut, Balai Bahasa juga menyampaikan beberapa program strategis, termasuk pembinaan terhadap 50 lembaga dalam kerangka program konsolidasi daerah. Program ini bertujuan memperkuat pengawasan penggunaan bahasa Indonesia, terutama di lingkungan instansi pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota.
Audiensi ini diharapkan menjadi langkah awal yang konkret dalam membangun kesadaran berbahasa di tengah masyarakat, serta memperkuat posisi bahasa Indonesia sebagai identitas nasional dan alat pemersatu bangsa.
Komentar