PARIS FRANCIS, Siberkreatif.com – Satu-satunya sektor tunggal putri dan satu-satunya juga harapan bangsa Indonesia sekarang hanya bertumpu pada sosok tunggal putri Putri Kusuma Wardani (PKW).
Putri KW julukan akrabnya mengakhiri puasa gelar di sektor tunggal putri yang telah lama tidak bersinar, terakhir yakni di tahun 2015 melalui tunggal putri Lindaweni Fanetri ajang kompetisi bergengsi Kejuaraan Badminton Dunia Internasional.
Berlaga di Paris Francis, wakil merah putih hanya menyisahkan tiga wakilnya yang berhasil melangkah hingga laga Quarter Final (Perempat Final) yakni sektor tunggal putra Jonathan Christie (Jojo) yang sangat disayangkan takluk tadi malam oleh Kunlavut Vitidsar Thailand unggulan peringkat 3 dunia, lalu sektor ganda putri Ana/Tiwi juga tumbang oleh lawannya Jepang dan satu-satunya penyelamat muka bangsa Indonesia datang dari sosok tunggal putri Putri Kusuma Wardani (PKW) berhasil menumbangkan Pusarlah V Sindhu harus dipaksa secara rubber game, set pertama berhasil dimenangkan oleh PKW 21-13, lalu set ke-2 berhasil diraih Pusarlah V Sindhu India 12-21 dan di set penentu ke-3 Alhamdulillah PKW berhasil menumbangkan Pusarlah V Sindhu dengan skor ketat 21-16.
Melalui catatan manis ini, maka dipastikan satu-satunya wakil merah putih berhasil melangkah ke laga semifinal hanya di sektor tunggal putri Putri Kusuma Wardani (PKW) di laga semifinal malam nanti telah ditunggu unggulan tunggal putri Jepang Akane Yamaguchi.
“Sosok Putri Kusuma Wardani (PKW) layak semua kita apresiasi bang. Karena PKW telah menyelamatkan muka bangsa Indonesia. Ditengah merosotnya prestasi anak bangsa Indonesia kita saat ini khususnya di olahraga badminton, Alhamdulillah hadir sosok PKW sektor tunggal putri yang merupakan satu-satunya wakil merah putih (Indonesia) kita tembus laga semifinal dan telah dipastikan satu medali perunggu untuk bangsa Indonesia sektor tunggal putri ini.
Tentu, harapan anak bangsa Indonesia kita semua berharap sosok PKW bisa memberikan kejutan hingga bisa melaju ke laga pamungkas (Final) di kejuaraan badminton Internasional (level dunia super 1000) tahun 2025 ini.
Sepengetahuan saya, terakhir sektor tunggal putri Indonesia meraih medali perunggu ini (berhasil tembus semifinal) yakni di tahun 2015 melalui sosok tunggal putri Lindaweni Fanetri,” ungkap Jekson salah satu Pemuda pecinta badminton lovers tanah air pada media online Nasional Siberkreatif.com dengan penuh optimis dan semangatnya, Sabtu (30/8/2025).
*(ADITYA)*
Komentar