Bengkulu, siberkreatif.com – Guna menekan angka stunting secara signifikan di Provinsi Bengkulu, Wakil Gubernur Bengkulu Mian membuka kegiatan Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten/Kota Tahun 2025 di Ruang Rapat Lantai III Kantor Gubernur Bengkulu, Rabu (27/8/2025).
Kegiatan ini dihadiri seluruh wakil bupati dan wakil wali kota se-Provinsi Bengkulu, di mana wakil kepala daerah bertindak sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat kabupaten/kota. Turut hadir Forkopimda Provinsi Bengkulu mengingat penanganan stunting merupakan program prioritas yang memerlukan sinergi lintas sektor.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Mian menegaskan bahwa stunting merupakan persoalan kompleks yang tidak hanya terkait dengan isu kesehatan, tetapi juga pembangunan manusia.
“Stunting adalah persoalan kompleks, bukan hanya isu kesehatan, tetapi juga isu pembangunan manusia. Oleh karena itu, peran seluruh lintas sektoral sangat krusial,” ujar Wagub Mian.
Ia menambahkan, penanganan stunting dan kemiskinan harus menjadi prioritas bersama. Berdasarkan data tahun 2024, prevalensi stunting di Provinsi Bengkulu berhasil turun menjadi 18,8 persen.
Pada akhir kegiatan, Wakil Gubernur Mian menyerahkan penghargaan kepada tiga kabupaten dengan penilaian kinerja terbaik dalam Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025, yaitu:
1. Kabupaten Kepahiang dengan skor 93,08.
2. Kabupaten Bengkulu Selatan dengan skor 91,37.
3. Kabupaten Rejang Lebong dengan skor 79,27.
Wakil Bupati Kepahiang Ir. Abdul Hafizh, M.Si selaku Ketua TPPS Kabupaten Kepahiang menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bersinergi menurunkan angka stunting di Kabupaten Kepahiang.
“Alhamdulillah, berkat sinergi seluruh stakeholder baik OPD, media, maupun komunitas masyarakat, angka stunting di Kabupaten Kepahiang terus menurun. Tahun ini kita mendapat penghargaan dengan kinerja terbaik se-Provinsi Bengkulu,” ungkap Wabup.
Komentar