Pemprov Bengkulu Dukung Penuh UKJ AJI: Kominfo Harap Jurnalis Makin Profesional dan Etis

Bengkulu, siberkreatif.com – Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Uji Kompetensi Jurnalis (UKJ) dan Workshop Etik Jurnalistik yang diselenggarakan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia pada 11–13 Juli 2025 di Kota Bengkulu.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kominfo Provinsi Bengkulu, Miftahul Ilmi saat dikonfirmasi, Sabtu (12/07/2025) diselah acara UKJ,  menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat profesionalisme dan integritas insan pers, khususnya di tengah derasnya arus informasi digital saat ini.

“Kami sangat mengapresiasi AJI. Ini bukan sekadar ujian, tetapi bagian dari upaya membangun ekosistem jurnalisme yang sehat, kritis, dan beretika,” ujar Miftahul saat menjadi narasumber dalam salah satu mata uji UKJ AJI, Sabtu sore (12/7).

Ia menegaskan bahwa di era digital yang penuh dengan informasi, jurnalis tidak hanya dituntut menyampaikan fakta, tetapi juga memiliki kepekaan dan tanggung jawab dalam memilah serta menyajikan informasi yang akurat dan berimbang.

“Kami berharap kegiatan ini mampu mendorong lahirnya jurnalis yang lebih profesional, adaptif terhadap tantangan zaman, serta menjunjung tinggi etika dan kode etik jurnalistik,” tambahnya.

Miftahul juga menekankan pentingnya hubungan sinergis antara pemerintah dan media sebagai mitra strategis dalam pembangunan.

“Jurnalis bukan sekadar penyampai berita, tetapi bagian dari elemen penting dalam pembangunan daerah. Karena itu, kolaborasi antara media dan pemerintah harus dibangun dengan prinsip saling menghargai dan saling menguatkan,” pungkasnya.

Kegiatan yang berlangsung di Hotel Wilo, Kota Bengkulu, ini mengusung tema “Membina Jurnalisme Beretika, Meningkatkan Integritas dan Standar Kompetensi bagi Jurnalis”. UKJ diikuti oleh 15 peserta yang berasal dari Bengkulu, Jambi, dan Palembang. Sementara itu, sesi workshop dihadiri oleh 32 jurnalis dari berbagai media massa. Acara ini terselenggara atas dukungan Kedutaan Besar Australia.

Ketua AJI Indonesia, Nany Afrida, dalam sambutan daring pada Jumat (11/7), menyampaikan bahwa tantangan yang dihadapi jurnalis saat ini semakin kompleks, mulai dari hoaks, disinformasi, hingga tekanan politik dan ekonomi.

Ketua AJI Bengkulu, Yunike Karolina, menambahkan bahwa melalui kegiatan UKJ dan workshop ini, diharapkan pemahaman jurnalis terhadap kode etik jurnalistik, standar kompetensi, serta praktik jurnalisme yang bertanggung jawab dapat semakin diperkuat.

Sementara itu, salah satu penguji UKJ dari AJI Indonesia, Hasudungan Sirait, mengingatkan bahwa ancaman terhadap jurnalis semakin nyata, baik secara fisik maupun nonfisik, seperti jerat hukum, doxing, hingga peretasan. Ia menekankan pentingnya pemahaman jurnalis terhadap aspek etika dan hukum dalam menjalankan tugas jurnalistik.

Komentar