Kepahiang, siberkreatif.com – Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-2 tingkat Kabupaten Kepahiang resmi dibuka oleh Bupati Kepahiang H. Zurdi Nata, S.IP pada Sabtu (28/06/2025) di halaman Masjid Agung Baitul Hikmah Kepahiang. Kegiatan keagamaan yang sarat nilai spiritual ini diikuti oleh 209 peserta pilihan dari delapan kecamatan yang ada di Kabupaten Kepahiang.
Turut hadir dalam pembukaan kegiatan tersebut Ketua DPRD Kabupaten Kepahiang Gregory Dayefiandro, Sekretaris Daerah Dr. Hartono, Forkopimda, Kepala Kantor Kementerian Agama Imam Ghazali, para camat, serta kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kepahiang. Pembukaan MTQ ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati didampingi unsur Forkopimda dan dimeriahkan dengan parade (depile) kafilah dari setiap kecamatan.
Dalam sambutannya, Bupati Kepahiang H. Zurdi Nata menyampaikan bahwa MTQ bukan hanya ajang perlombaan, tetapi juga wahana untuk memperdalam pemahaman serta mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Ia menggarisbawahi pentingnya pembinaan generasi muda agar tumbuh menjadi insan yang mencintai Al-Qur’an.
“MTQ merupakan momen terbaik untuk meningkatkan kemampuan membaca dan pengamalan nilai-nilai Al-Qur’an bagi generasi muda, agar terwujudnya masyarakat yang cinta Al-Qur’an untuk Kabupaten Kepahiang yang madani,” ujar Bupati.
Lebih lanjut, Bupati juga menekankan bahwa pelaksanaan MTQ tingkat kabupaten ini merupakan langkah awal dalam mempersiapkan qori dan qoriah terbaik yang akan mewakili Kabupaten Kepahiang di ajang MTQ tingkat Provinsi Bengkulu.
“Kita mulai dari keberhasilan MTQ tingkat kabupaten untuk melahirkan qori dan qoriah yang hebat, yang bisa mewakili Kabupaten Kepahiang di MTQ tingkat Provinsi Bengkulu,” tambahnya.
MTQ tahun ini mempertandingkan 10 cabang lomba yang melibatkan peserta dari seluruh kecamatan. Para peserta adalah putra-putri terbaik yang telah melalui seleksi ketat di tingkat kecamatan masing-masing.
Penyelenggaraan MTQ ke-2 ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi dan kompetisi keagamaan, namun juga menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah dalam membangun kecintaan masyarakat kepahiang dengan Al-Qur’an memperkuat jati diri daerah sebagai bagian dari masyarakat yang religius.
Komentar