Urgensi dan Esensi PANCASILA Ditengah Kemajemukan Bangsa

Kota Bengkulu407 Dilihat

 

BENGKULU, Siberkreatif.com – Momentum 01 Juni ialah hari lahirnya Pancasila yang disetiap tanggal 01 Juni ini diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.

Hari lahirnya Pancasila ini pertama kali digaungkan dan di proklamirkan oleh oleh Bapak Proklamator Bangsa yaitu Ir. Soekarno, didalam sambutannya Ir. Soekarno mengusulkan istilah ‘Pancasila’ ini sebagai prinsip dasar negara yang mana kata ‘Pancasila’ ini berasal dari bahasa sansekerta ‘Panca berarti lima’ dan ‘Sila berarti prinsip atau asas’.

Sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya penulis menceritakan sejarah singkat Pancasila yang dirumuskan oleh Tim Perumus Pancasila yang dikenal dengan istilah ‘Panitia Sembilan’ yang dibentuk oleh BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) terdiri dari, Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, A. Maramis, Mohammad Yamin, Ahmad Subarjo, Abi Kusno Cokrosojoso, Abdul Kahar Muzakkar, H. Agus Salim dan KH. Abdul Wahid Hasyim.

Lalu disamping menurut tim perumus Pancasila ini, ada juga yang memiliki peranan penting dalam merumuskan konsep Pancasila ini, yaitu dr. Soepomo mengusulkan lima (5) dasar negara yang mencerminkan prinsip-prinsip persatuan, kekeluargaan, keseimbangan lahir batin, musyawarah dan keadilan rakyat.

Selanjutnya, Ir. Soekarno mengusulkan tiga rumusan Pancasila ini terdiri dari Pancasila, Trisila dan Ekasila.

Terakhir, Mohammad Yamin mengusulkan lima dasar negara yaitu, peri kebangsaan, peri kemanusiaan, peri ketuhanan, peri kerakyatan dan kesejahteraan rakyat.

Lalu apa kaitannya dengan era digitalisasi saat ini ditengah kemajemukan bangsa?

Tentu, jawaban penulis bahwa, urgensi dan esensi Pancasila ditengah kemajemukan bangsa Indonesia ini suatu nilai-nilai Pancasila mendasar yang mutlak dilestarikan oleh semua regenerasi bangsa Indonesia.

Budaya luhur bangsa Indonesia akan mencintai sesama anak bangsa Indonesia, mencintai persaudaraan Indonesia, dan yang lebih urgen lagi yakni upaya untuk memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan bangsa ditengah kemajemukan yang beraneka ragam ini.

Pada puncak peringatan hari lahir Pancasila yang setiap tahunnya diperingati setiap tanggal 01 Juni ialah momentum bagi bangsa Indonesia disuruh penjuru Nusantara untuk saling menerima perbedaan, menyatukan pendapat dan toleransi sesama baik etnis yang berbeda, suku yang berbeda, watak dan ras yang berbeda namun kita sejatinya ialah anak bangsa Indonesia yang cinta akan esensi atau nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa.

Jika bukan kita anak bangsa Indonesia siapa lagi yang akan menjadi persaudaraan anak bangsa Indonesia ini.

Kita tidak ingin adanya perubahan pertikaian atau perselisihan diantara kita oleh karena beda suku, beda ras, beda adat istiadat, beda daerah.

Mari kita tanamkan dalam jati diri kita bahwa kita adalah Indonesia, bahwa kita juga ialah yang menjunjung nilai-nilai Kebhinekaan Tunggal Ika kita (walaupun berbeda-beda, tetap satu jua yaitu Indonesia).

Didalam rangkuman isi pidato Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi,MA yang dibacakan Inspektur Upacara (Irup) saat jalannya Upacara hari lahir Pancasila disetiap Instansi Vertikal baik Kementerian Agama dan Kementerian lainnya, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Pemerintah Provinsi (Pemprov), Lembaga Satuan Pendidikan atau Sekolah/Madrasah yang memperingati hari lahir Pancasila ini bahwa, ke-lima isi dari Pancasila ini memiliki makna yang urgen akan pentingnya menjaga nilai-nilai kepribadian anak bangsa Indonesia yang cinta akan kedamaian, keharmonisan, kesejukan, keselarasan, keseimbangan, kesejahteraan dan toleransi yang tinggi baik antar sesama anak bangsa dan pemeluk Agama yang berbeda.

Jika kita hayati dengan penuh semangat esensi Nasionalisme dalam diri setiap anak bangsa maka Insya Allah persatuan dan kesatuan kita sebagai anak bangsa Indonesia semakin kokoh (kuat), bermartabat dan kita tentu akan disegenai oleh semua belahan negara yang terdapat di dunia ini.

Sekali lagi, penulis mengajak dan menghimbau kita semua untuk tetap kuat, semangat dan kobarkan api semangat jiwa nasionalisme kita sebagai anak bangsa Indonesia.

Jika hal ini kita telah upayakan bersama, maka hal-hal yang tidak di inginkan seperti pertikaian, perselisihan, perkelahian dan perpecahan akan terhindar dan dijauhkan dari namanya perilaku negatif yang bisa merusak tatanan dimensi kehidupan anak bangsa Indonesia tercinta.

Mari dimomentum Hari Lahir Pancasila di usia ke-80 tahun (01 Juni 1945-01 Juni 2025) tentu bukanlah usia yang muda lagi namun merupakan usia yang telah layak menyandang predikat dewasa haruslah kita rajut bersama ukhuwah (persaudaraan) sesama anak bangsa Indonesia dan kita bingkai ukhuwah ini dengan ukhuwah wathoniyah dan ukhuwah Islamiyah sehingga damailah negeri-ku Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tercinta ini.

Dirgahayu hari lahir Pancasila ke-80 tahun dan Jayalah selalu NKRI tercinta kami dibawah panji-panji Pancasila dan kemajemukan bangsa ini.

Oleh: ADITYA CANDRA UTAMA,S.Kom.I

(Penulis merupakan Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama dan Anggota Gerakan Pemuda (GP) ANSOR Kota Bengkulu

Komentar