Dialog Bersama Wapres RI, Aliansi Mahasiswa Bengkulu Sampaikan Keresahan dan Solusi Konkrit

 

BENGKULU, Siberkreatif.com – Segenap Aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Provinsi Bengkulu dibawah komando Ricky Pratama Putra dan kawan-kawan (dkk) melakukan aksi besar-besaran pada Selasa 27 Mei 2025.

Aksi tersebut tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Provinsi Bengkulu yang didalamnya ada juga OKP lainnya seperti HMI Himpunan Mahasiswa Islam), IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) dan BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa).

Aksi ratusan Mahasiswa dari gabungan berbagai aktivis Mahasiswa se-Provinsi Bengkulu ini disampaikan langsung kepada Wakil Presiden Republik Indonesia “Gibran Rakabuming Raka” yang sedang berkunjung ke Provinsi Bengkulu khususnya Kota Bengkulu.

Menurut disampaikan Ketua Umum Pengurus Wilayah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PW KAMMI) Provinsi Bengkulu Ricky Pratama Putra pada Media Online Nasional Siberkreatif.com bahwa, aksi yang dilakukan adalah bentuk respon terhadap berbagai persoalan yang hadir ditengah Masyarakat Provinsi Bengkulu yang sampai hari ini belum menemukan langkah kongkrit penyelesaiannya.

“Ada tiga tajuk persoalan yang menjadi fokus yang disampaikan yaitu darurat BBM (Bahan Bakar Minyak) yang ada di Provinsi Bengkulu khususnya di Kota Bengkulu berakibat fatal pada melemahnya berbagai sektor, lalu ke-dua kenaikan pajak daerah di Provinsi Bengkulu yang menyusahkan masyarakat Provinsi Bengkulu, kemudian persolan lingkungan konflik agraria yang ada di Bengkulu yang banyak merugikan masyarakat kecil,” tegas Ricky dengan penuh kritikan tajamnya pada Pengambil Kebijakan di Republik Indonesia (RI) dan Provinsi Bengkulu ini, Rabu (28/5/2025).

Dikatakan juga oleh Ricky sapaan aktivis Pimpinan PW KAMMI Provinsi Bengkulu ini, aksi tersebut sempat terjadi ketegangan antara Aliansi Mahasiswa se-Provinsi Bengkulu dengan aparat pengamanan (POLRI), ada yang dipukul, terjatuh, diinjak bahkan ada satu perempuan yang dalam keterangannya mendapatkan perlakuan yang kurang baik dari aparat pengamanan.

“Mahasiswa dipukul mundur dan beberapa mahasiswa diamankan oleh aparat. Akhirnya, setelah melakukan diskusi dan ketegangan yang cukup alot perwakilan aliansi Mahasiswa diminta untuk masuk dan berdialog langsung bersama Wakil Presiden Republik Indonesia,” ujar Ricky kembali.

Perwakilan Mahasiswa yang berdialog bersama Orang Nomor dua di Republik Indonesia ini, Kemas Wildan Agawon merupakan Ketua Umum Pengurus Daerah KAMMI Kota Bengkulu, Abdul (IMM Provinsi Bengkulu Bengkulu), Julius Nainggolan (Ketua Umum GMNI Provinsi Bengkulu) dan Ridhoan P Hutasuhut (Ketua Departemen Kebijakan Publik PW KAMMI Provinsi Bengkulu) yang dihadiri Sultan Najamudin (Ketua DPD RI), Kapolda Provinsi Bengkulu, Danrem Provinsi Bengkulu dan beberapa tim khusus dari Wakil Presiden Republik Indonesia.

Dari dialog tersebut dikatakan Ricky ada beberapa poin penting yang dihasilkan, meliputi:

1)Persoalan Darurat BBM Bengkulu, langkah taktis yang akan dilakukan adalah dengan membuka 5 SPBU besar yang ada di Bengkulu selama 24 jam, mengaktivasi semua pertashop yang ada di Bengkulu, TNI dan Kepolisian akan melakukan pengawalan terhadap pendistribusian BBM melalui jalur darat sehingga akan prosesnya akan lebig cepat sampai di Bengkulu, semua instrumen penting akan digunakan untuk mengatasi Pendangkalan Alur Pelabuhan Pulau Baai sehingga distribusi BBM akan lebih stabil.

2)Kenaikan Pajak Daerah Bengkulu,
Wakil Presiden Republik Indonesia menghormati kebijakan yang sudah dikeluarkan oleh Gubernur Provinsi Bengkulu, beliau berkomitmen akan memfasilitasi pertemuan antara Aliansi Mahasiwa Bengkulu dengan Gubernur Bengkulu untuk berdialog dan membicarakan terkait dengan pajak daerah Bengklulu.

Hal ini disambut baik juga oleh Sultan Najamudin (Ketua DPD RI) untuk membantu mempertemukan aliansi mahasiswa dan Gubernur Bengkulu.

3)Persolan Lingkungan dan Konflik Agraria yang ada di Bengkulu,
Wakil Presiden Repuklik Indonesia memberikan tugas langsung kepada Deputi 2 Wakil Presiden yang berfokus pada lingkungan, agraria untuk tinggal terlebih dahulu di Provinsi Bengkulu dan menyelesaikan permasalahan perusahaan/tambang yang tidak sesuai izin/prosedur dan akan memperhatikan konflik agraria yang ada di Bengkulu.

Adapun jawaban dari Orang Nomor dua di Republik Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) menurut dikatakan Ricky, aliansi Mahasiwa diminta untuk menyiapkan tim dari setiap perwakilan OKP dan BEM untuk membersamai proses tersebut.

“Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia se-Provinsi Bengkulu (PW KAMMI Bengkulu) dan semua OKP lainnya di Provinsi Bengkulu sangat mengapresiasi langkah taktis dan kongkrit yang akan diupayakan untuk mengurangi persoalan yang ada di Provinsi Bengkulu, kami pastikan bahwa KAMMI dan semua elemen OKP di Provinsi Bengkulu akan konsisten membersamai perjuangan masyarakat dan Insya Allah akan melakukan pengawalan terhadap komitmen yang sudah disampaikan dalam dialog tersebut,” demikian disampaikan Ricky dengan didampingi Kemas Wildan Agawon Regenerasi Aktivis KAMMI Provinsi Bengkulu ini dengan penuh semangat dan optimisnya.
*(ADITYA GUMAY)*

Komentar